Tanggal 18 Maret 2012 ini pelatihan Mie Sehati dilakukan secara serentak di dua kota, yaitu Jakarta dan Surabaya. Seperti biasa Surabaya diadakan di TK Islam Nurul Azizi Pondok Candra sedangkan di Jakarta diadakan di Poins Square menara B lantai 22 No 12 Jakarta Selatan.
Jam 09.00 peserta sudah mulai berdatangan dari berbagai tempat, baik dari Jakarta, luar Jakarta sampai ke luar pulau. Tanpa menunggu peserta lengkap Pak Syamsu langsung memulai acara. Peserta yang terlambat bisa ikut penjelasan khusus dari pak Syamsu setelah acara berakhir.
Ini memang salah satu konsep pelatihan mie sehati. Hormati peserta yang datang sesuai jadwal dan beri kemudahan pada peserta yang tidak bisa datang sesuai jadwal dengan memberi pelatihan khusus di akhir acara terhadap mata pelajaran yang tidak mereka ikuti.
Bagi yang masih belum puas dengan penjelasan yang ada dalam pelatihan ini juga masih diberi kesempatan untuk bertanya melalui surat elektronik, SMS atau langsung mengikuti diskusi di milis mie sehati.
Banyaknya peserta membuat pak Syamsu harus ekstra sabar melayani pertanyaan dasar para peserta. Padahal sebenarnya kalau mau membuka blog ini, maka semua pertanyaan itu sebenarnya sudah ada jawabannya disini.
“Pak Syamsu, berapa modal dasar menjalankan bisnis mie sehati ini?”
“Mau tanpa modal atau dengan modal?”, jawab pak Syamsu spontan, karena pertanyaan ini memang selalu muncul dalam setiap pelatihan.
“Mau tanpa modal!“, hampir serempak sebagian besar peserta ikut menjawab pertanyaan pak Syamsu.
“Oke ada dua jurus, pertama untuk suami dan kedua untuk istri”, dengan tenang pak Syamsu menjawab lengkap dengan ekspresi seriusnya, sehingga semua peserta pelatihan langsung terdiam memperhatikan.
“Jurus untuk suami adalah dengan pergi ke BANK IMF yang langsung cair dananya”
“IMF?”
“Ya benar. IMF. Sepulang pelatihan langsung datangi Ibu Mertua, Family dan handai taulan, minta modal sama mereka…”
“Untuk ibu-ibu, silahkan buat arisan dan minta agar menjadi penarik yang pertama. Langsung dapat modal tanpa hutang kesana kemari. Selesai !”
Pesertapun langsung sadar kalau sedang dikerjain oleh Pak Syamsu, sehingga langsung riuh rendah dengan derai tawa mereka.
“Modal awal mie sehati, diluar tempat dan gerobak sebenarnya hanya sekitar tiga jutaan saja. Kecuali kalau kenaikan BBM memicu kenaikan peralatan pembuatan mie”
Pelatihan Mie Ayam Sehati di lantai 22 tower B Poins Square ini memang berbeda suasananya dengan pelatihan di tempat yang biasa dilaksanakan oleh tim Mie Sehati. Ketinggian lokasi pelatihan membuat sinyal ponsel justru sulit didapat. Kadang muncul kadang hilang begitu saja.
Ketidak stabilan sinyal itu boleh dikata terjadi untuk semua provider, utamanya XL, Telkomsel dan AXIS. Padahal sebagian peserta memakai provider tersebut, sehingga komunikasi suara agak kurang lancar dan agak mendingan kalau memakai komunikasi tulis, SMS atau email.
Pada pelatihan kali ini aku sengaja memakai kaos KULINUS untuk memperkenalkan adanya Kuliner Nusantara di kalangan peserta pelatihan mie sehati. Budaya cinta makanan Nusantara dan makanan sehat kita padukan di acara ini. Jangan sampai generasi di bawah kita sudah teracuni oleh makanan yang kurang bergizi dan jauh dari selera Nusantara. Sayangnya tidak janjian dengan pak Syamsu, sehingga hanya aku yang memakai kaos KULINUS.
Menjelang selesai pelatihan pak Syamsu membagikan sertifikat peserta pelatihan dan dilanjut dengan acara rutin yaitu NARSIS Berjamaah !:-)
Salam sehati.
+++
Foto-foto selengkapnya silahkan browsing disini.
Mantaaap….
Suatu saat saya akan ikuti acara ini. Sukses selalu, kawan.
Salam